Kebodohan Dalam Pandangan Imam Ali bin Abi Thalib as
Posted by
Unknown
at
11:14 PM
Orang bodoh menganggap dirinya tahu
tentang makrifat ilmu yang sebenarnya tidak diketahuinya, dan dia merasa cukup
dengan pendapatnya saja.
Orang yang alim mengetahui orang yang bodoh karena dia dahulunya adalah orang yang bodoh, sedangkan orang yang bodoh tidak mengetahui orang yang alim karena dia tidak pernah menjadi orang alim.
Orang bodoh adalah kecil meskipun dia orang tua, sedangkan orang alim adalah besar meskipun dia masih remaja.
Allah tidak memerintahkan kepada orang bodoh untuk belajar sebelum Dia memerintahkan terlebih dahulu kepada orang alim untuk mengajar.
Segala sesuatu menjadi mudah bagi dua macam orang: orang alim yang mengetahui segala akibat dan orang bodoh yang tidak mengetahui apa yang sedang terjadi padanya.
Ada dua orang yang membinasakanku: orang bodoh yang ahli ibadah dan orang alim yang mengumbar nafsunya.
Imam `Ali a.s. menjawab pertanyaan seorang yang bertanya kepadanya tentang kesulitan, dia berkata,“Bertanyalah engkau untuk dapat memahami, dan janganlah engkau bertanya dengan keras kepala. Sebab, sesungguhnya orang bodoh yang terpelajar serupa dengan orang alim, dan orang alim yang sewenang-wenang serupa dengan orang bodoh yang keras kepala.
Engkau tidaklah aman dari kejahatan orang bodoh yang dekat denganmu dalam kekerabatan dan ketetanggaan. Sebab, yang paling dikhawatirkan terbakar nyala api adalah yang paling dekat dengan api itu.
Alangkah buruknya orang yang berwajah tampan, namun dia bodoh. la seperti rumah yang bagus bangunannya, tetapi penghuninya orang yang jahat, atau seperti taman yang penghuninya adalah burung hantu, atau kebun kurma yang penjaganya adalah serigala.
Janganlah engkau berselisih dengan orang bodoh, janganlah engkau mengikuti orang pandir, dan janganlah engkau memusuhi penguasa.
Yang engkau lihat dari orang yang bodoh hanyalah dua hal: melampaui batas atau boros.
Sebodoh-bodoh orang adalah orang yang tersandung batu dua kali.
Menetapkan hujah terhadap orang bodoh adalah mudah, tetapi mengukuhkannya yang sulit.
Tidak ada kebaikan dalam hal diam tentang suatu hukum, sebagaimana tidak ada kebaikan dalam hal berkata dengan kebodohan
Tidak ada penyakit yang lebih parah daripada kebodohan. Dan tidak ada kefakiran yang sebanding dengan kebodohan.
Imam Ali as berkata, "Musibah terbesar adalah kebodohan." (Kanz al-Ummal, jilid 13, hal 151, hadis 36472)
Imam Ali as berkata, "Tidak ada agama dan kepercayaan yang akan tumbuh dengan orang-orang bodoh." (Kanz al-Ummal, jilid 13, hal 151, hadis 36472)
Dalam buku Nahjul Balaghah, Imam Ali as berkata, "Betapa banyak orang mulia yang dihinakan oleh kebodohannya." (khutbah 184)
Beliau juga berkata, "Akal menunjuki dan menyelamatkan, tapi kebodohan menyesatkan dan membinasakan." (khutbah 184)
Imam Ali as berkata, "Kebodohan merupakan pusat segala keburukan." (Nahjul Fashahah, hadis 781)
Imam Ali as secara gamblang menjelaskan, "Ilmu adalah pembunuh kebodohan." (At-Tauhid, hal 127
Imam Ali as berkata, "Seandainya tidak ada lima sifat ini, niscara seluruh manusia menjadi orang saleh; merasa puas dengan kebodohan, rakus akan dunia, kikir akan kelebihan yang dimiliki, riya dalam beramal, berbangga diri." (Ghurar al-Hikam, jilid 2, hal 451, hadis 3260)
Imam Ali as berkata, "Kebodohan membunuh orang yang hidup dan mengekalkan kesulitan." (Ghurar al-Hikam, hadis 1464)
Imam Ali as berkata, "Zakatnya akal adalah menanggung orang-orang bodoh." (at-Tauhid, hal 127)
Imam Ali as berkata, "Barangsiapa yang banyak bergurau akan dianggap orang bodoh." (Ghurar al-Hikam, jilid 5, hal 183, hadis 7883)
Imam Ali as berkata, "Kejujuran adalah kemuliaan dan kebodohan adalah kehinaan." (Tuhaf al-Uqul, hal 356)
Imam Ali as berkata, "Engkau tidak akan melihat orang bodoh kecuali memiliki sifat ekstrim lebih atau kurang." (al-Nihayah, jilid 3, hal 435)
Imam Ali as berkata, "Tidak ada kekayaan seperti akal, tidak ada kemiskinan seperti kebodohan, tidak ada peninggalan seperti adab dan tidak ada dukungan seperti musyawarah." (Tuhaf al-Uqul, hal 89)
Imam Ali as berkata, "Betapa banyak orang pintar yang dibunuh oleh kebodohannya, padahal ia bersama ilmunya, tapi tidak memberi manfaat kepadanya." (al-Irsyad, hal 144)
Nasihat-nasihat yang sangat inspiratif dari sosok yang paling saya kagumi di samping Rasulullah. Semoga Allah selalu merahmati Rasulullah, Sang Imam, keluarga mereka, dan segenap manusia yang mencintai keduanya.
ReplyDelete